Di nagariku begitu banyak sawah terhampar,sejak saya lahir sampai sekarang jumlah hektar sawah jauh semakin berkurang,ketika kita memasuki nagariku dari arah barat, disana ada area persawahan yang bernama lubuok bawuong,batu ampai, cikodok,pacicingan terus sampai ke arah perumnas ada sawah gurun, pasie dan silili.
lalu dimulai dari lubuok kuali ada sawah sungai dokuong, utan piko, paik, sindayan, kapalo sindayan, sampai nanti ke arah simpang limo (sekarang jadi simp.enam),dan simancung
lalu ke arah ladang padi, kapalo sopan, sopan, sungai koruoh sampai ke arah sosok, sawah liek,dan maligan,
dari sungai potai, kapalo dodok, dodok,sawah tagonang, syak arah ke kampung baru terus kebawah batang gosan sampai nanti ke batang loweh (dulu daerah persawahan yang paling luas di nagariku) sampai ke lubuk batu yang semakin sedikit lahan persawahannya atau bahkan dibilang hampir habis.
dari begitu luasnya daerah persawahan yang ada dengan berbagai sistem pengairan, mulai dari tadah hujan, irigari tradisional, kincir sampai irigasi modern, hanya tinggal sedikit yang berfungsi sebagai sawah untuk bercocok tanam selebihnya telah beralih fungsi menjadi daerah tambang.
umumnya yang belum beralih fungsi adalah daerah2 persawahan yang berada di sekitar hulu sungai seperti di cikodok,bungo, sungai dokuong,sungai potai,batang gosan dan lain2, selebihnya telah beralih fungsi menjadi daerah tambang,baik yang direncanakan maupun yang terpaksa jadi daerah tambang.
bisakah sawah2 di nagariku kembali seperti dulu ???? inilah yang kita inginkan,,,supaya produksi beras penduduknya terpenuhi dan bisa diekspor ke daerah lain,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar