Pria Atheis Ini Akhirnya Menemukan Sang Pencipta dalam Islam

Laurence Brown

A+ | Reset | A-

Bagi Laurence, Islam sangatlah sesuai dengan keyakinannya.
Orangtua mana yang tak merasa bahagia atas kelahiran anak mereka? Perasaan itulah yang membuncah di dalam hati Laurence Brown sangat bayi perempuan kecilnya terlahir. Kebahagiaan Laurence luntur seketika dan berubah menjadi ketakutan, karena bayi mungilnya divonis mengalami kelainan di arteri besar jantungnya. 

Akibat kelainan itu, jantung Hanna --  nama anak perempuan Laurence itu -- tak bisa memasok oksigen ke seluruh tubuh mungilnya. Akibatnya tubuh bagian bawah sang gadis kecil terlihat membiru, seolah mati.

Dokter pun segera membawa Hanna ke ruang rawat intensif untuk menanganinya lebih lanjut. Laurence menyadari, penyakit yang diderita anaknya adalah masalah kecil yang banyak membuat orang meninggal. Dan mereka meninggal dengan cara yang tidak menyenangkan. Mereka harus menjalani operasi dan mengkonsumsi obat. Lalu beberapa tahun kemudian dioperasi lagi, dan terus begitu sampai ajal menjemput.

Menyaksikan kondisi putrinya yang lemah tak berdaya itu membuat lulusan tiga perguruan tinggi terkemuka, Cornell University, Brown Medical School, dan George Washington University itu tidak bisa mengontrol diri. Untuk pertama kalian, Laurence tak mampu menyelesaikan kesulitan yang dihadapinya.

Sebelumnya, Laurence selalu berupaya mengatasi kesulitannya yang dihadapinya. Ketika  membutuhkan lebih banyak uang, ia akan bekerja lebih keras agar memperoleh lebih banyak uang. Kali itu, ia benar-benar terpojok. Tak mampu berbuat apapun untuk menyelamatkan buah hatinya.

‘’Untuk pertama kalinya dalam hidup saya membutuhkan pertolongan,” ujar Laurence dalam The Deen Show, sebuah talkshow yang mengisahkan perjalanan hidup para mualaf. Laurance yang atheis alias tak mempercayai Tuhan baru tersadar. Ia membutuhkan bantuan Dia yang Maha Agung. 

Laurence dibesarkan tanpa agama. Dia tidak pernah mengenal Tuhan. Kejadian ini justru membuatnya berkenalan dengan sosok yang dipercayai menjadi Pencipta. Melihat kondisi anaknya, ia melangkahkan kaki untuk pertama kalinya ke dalam ruang doa.

Dengan cara seorang atheis, ia berdoa kepada Tuhan.  “Tuhan, jika Engkau memang ada, maka selamatkanlah jiwaku — jika aku mempunyai jiwa. Aku butuh pertolongan-Mu.” 
Ia lalu bernazar, ‘’Apabila Tuhan dapat menyelamatkan anak gadisnya dan menuntunnya pada agama yang paling Dia senangi, maka ia akan menjalankan agama tersebut.’’ Janji yang menurutnya cukup sederhana.

Tuhan pun mendengarkan doanya. Tuhan menyelamatkan anaknya dari kelainan jantung yang dideritanya. Hanna tidak harus dioperasi dan tidak lagi mengkonsumsi obat-obatan. Ia dapat tumbuh dewasa seperti anak-anak seumurnya. 

Tentulah Laurence amat bahagia. Tim medis pun memberikan penjelasan yang logis bagi Laurence dan diri mereka sendiri mengenai kesembuhan Hanna. Tapi bagi Laurence, tidak ada penjelasan yang lebih logis daripada kuasa Tuhan atas kesembuhan Hanna.

Tuhan telah melaksanakan janjinya. Maka Laurence pun harus melaksanakan janjinya, yait menjalankan agama Tuhan. Pertama ia mempelajari Yahudi, namun kemudian ia berpindah ke Kristen. “Saya pikir saya menemukannya di dalam Kristen,” katanya ketika menceritakan pengalaman spiritualnya dalam mencari kebenaran.

Selama bertahun-tahun Laurence mencari kebenaran di dalam Kristen. Ia mengikuti berbagai jenis kebaktian, sekte, dan gereja Kristen. Ia ikut serta dalam sekte Quaker (perkumpulan agama sahabat, muncul di Inggris pada abad ke-17), Mormon, Katolik Roma, Yunani Ortodoks dan masih banyak lagi. Namun tidak satu pun yang dapat memuaskan pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal di hatinya.

Pensiunan perwira Angkatan Udara Amerika Serikat dengan pangkat mayor ini sering berdiskusi dengan pendeta mengenai beberapa hal tentang Kristen, namun pendeta tersebut tidak memberinya jawaban yang memuaskan. “Saya menyukai beberapa ajaran di dalam Kristen, tapi ada juga beberapa yang saya tidak mengerti dan mereka tidak bisa menjawabnya.”

Salah satu pertanyaan yang diajukannya kepada pendeta adalah mengenai fondasi agama itu sendiri. Seperti halnya trinitas. Setelah menelusuri Alkitab, ia tidak menemukan pernyataan yang mengatakan konsep trinitas. Tuhan, seperti yang tertulis dalam Perjanjian Lama, adalah satu. 

Ketika ia membicarakan hal itu, pendetanya malah berkata, “Oh itu, saya lupa.” Laurence sangat terkejut. Bagaimana mungkin hal sepenting itu dan  menjadi landasan dalam agama dilupakan begitu saja.

Hal lain yang mengganggunya adalah keberadaan Yesus Kristus sebagai seorang Anak Tuhan. Penulis buku MisGod’ed, God’ed, dan The Eighth Scroll ini percaya bahwa Yesus adalah seorang manusia yang diutus sebagai nabi bagi umatnya. “Saya meminta kepada pendeta agar mereka membuktikan kepada saya bahwa Yesus adalah Tuhan atau anak Tuhan,” cetus Laurence.

Sebanyak 88 kali Yesus menyebut dirinya sebagai Anak Manusia di dalam Alkitab. Laurence tidak menemukan satu kalimat pun di dalam Alkitab yang menyatakan Yesus mengklaim dirinya sebagai anak Tuhan. Yesus yang merupakan pendeta Yahudi itu tidak pernah mengajarkan kepada setiap umatnya untuk menanggung dosa-dosa yang dilakukan Adam. 

Setiap ayah tidak menanggung dosa anaknya, dan setiap anak tidak menanggung dosa ayahnya. Hal inilah yang selama ini menjadi pedoman setiap umat Kristen, yang diajarkan oleh Paulus. Namun kenyataannya, Yesus tidak pernah mengajarkan hal itu. “Setiap orang menanggung dosanya masing-masing,” kata Laurence mengutip dari Alkitab.

Karena ada dua ajaran yang ditemukannya, ajaran Yesus dan Paulus, Laurence harus membuat pilihan. Ia lebih nyaman dengan ajaran Yesus.  Ia pun mengikuti ajaran Yesus sang Nabi Allah. Laurence berhenti mempelajari Kristen karena agama tersebut tidak sesuai dengan keyakinannya. 

Ia mempercayai Yesus adalah seorang Nabi, alih-alih seorang anak Tuhan. Semakin mempelajari Kristen dan berusaha untuk menjadi Kristiani yang taat, kian ia menyadari agama ini tidaklah cocok. Tidak satu sekte pun yang merepresentasikan keyakinannya, sampai ia menemukan Islam.

Ia menemukan dalam Alkitab Yesus berkata akan ada Nabi terakhir setelah dirinya. Muhammad datang membawa agama yang menyempurnakan agama-agama sebelumnya, yaitu Islam. Dan bagi Laurence Islam sangatlah sesuai dengan keyakinan yang ia miliki. Ia pun mulai membaca Alquran dan buku-buku tentang Islam. 

Dan setelah itu tidak ada lagi keraguan baginya untuk tidak memeluk Islam. “Buku-buku tersebut menjelaskan dengan jelas mengenai keyakinan yang saya anut. Dan karena itulah saya memilih Islam,” ujarnya bahagia.

Liburan

                                                        Saat berada di lantai 3 Istana Pagaruyung

                                                     di jendela Istana Pagaruyung

                                                      di kebun binatang Bukittinggi

                                              menunggang kuda di Istana Pagaruyung

                                                    di lantai 2 Istana Pagaruyung

                                                    di kebun binatang Bukittinggi

Pohon Randu (Kapuk)

Batang Randu merupakan pohon yang dapat tumbuh menjadi besar dan tinggi, sehingga besar batangnya bisa berdiameter 2 meter,  pohon ini merupan salah tempat tidurnya kalong atau kaliluwang kata orang Padang Sibusuok, Sumatera Barat.

Sekilas pohon ini seperti pohon Beringin, tapi kelihatan sekali perbedaannya saat pohon Kapuk ini mengalami musim gugur daun dimana kelihatan seperti pohon mati karena terlihat hanya batang dan ranting cabang saja yang terlihat.

Kamus baso Padang Sibusuok

A

Abak  ; ayah, bapak

Abi ; habis
Acek ; sejenis lintah di darat
Adiek ; saudara yang lebih muda
Aga ; seakan akan mau melakukan

Age ; nyamuk yang kecil sekali tapi gigitannya sangat pedih

Agie ; beri
Akak ; padi yang terlalu masak
Akei ; akar
                kobeklah kayu tu jo akei

Alau ; halau
Alik ; liat
Alu ; alat untuk menumbuk

Alui ; halus

Amba ; hambar

Ambah ; tebas, pangkas

Ambek ; halang, tunggu

                Ambek cah ; tunggu dulu

Ambiek ; ambil

Ambo ; saya

Ambok ; puji

Ame ; remas, peras

                Ame la santan tu lai ; peras lah santan itu lagi

Ampai; menghabiskan

Ampao ; debu yang berbentuk jaring putus yang menempel di dinding/langit2 atap

Ampayan; tali jemuran

Ampieng ; nyaris

Ampo ; hampa

Anak buah ; anak dari suku mana ayahnya berasal

Ancak ; cantik

Ancu ; hancur

Ancuok ; perbuatan kotor tentang seksual/zina

Ande ; ibu, mande

Andie ; bodoh, blo’on

Andok ; sembunyi

Angek ; hangat, panas

                Angek2 ciik ayam ; tidak kontinyu

Angek dingin ; menyerah atau belum (kata tanya), demam

Angik ; bau keringat

Angkik ; pegal

Angui  ; hangus

Anjak ; pindah

                Anjak an, ba anjak , ba anjak  an, ta anjak an

Ansik ; meminta  sampai dapat

Ansu ; geser, cicil

Anteen ; antar

Anyang ; sayuran dari bunga papaya dicampur kelapa parut

Anyi ; amis

Anyuik ; hanyut

Ao ; asap pusuong yang hitam

Api api : korek api

Apik paonggaian ;sama-sama dikerjakan

Apuih ; hapus

Arok ; harap

Asai ; waktu asar

Asak ; pindah, geser

Aso ; rasa

Asok ; asap

Asuong ; suruh, adu

Ata ; padi yang tertinggal pada beras

Atok ; ratap, atap

Awai ; pegang
Awak ; kito, ambo

Awi ; haus

Awik ; raut

Ayak ; saring

Ayi ; air, hari

                Ayi sanoyen, salasa, ba’a, komi, jumak , sotu, okek

Ayi-ayi ; kandung kemih

Ayo ; raya

                Ayi ayo ; hari raya

B

Ba ; awalan ber

                Basobok ; ber-sua, dll

Ba’a ; rabu

Baapo ; bagaimana

Babiak ; basah

Babiyi ; tidak mau, kalau masih ada yang lain  dia tidak mau

Bacaghan ; bertengkar hebat

Bacakok ; berebut

Bacawik ; berkata kotor

Baciyik ; yg tidak baik,membuat tersinggung (ttg perkataan)

                Baciyik muncuong waang ma ;

Bacokak ; berkelahi

Baok ; bawa

Bodi ; senjata

Bodi-bodi botuong ; meriam bambu

Badobuok ; jatuh

Badobok ; berdebar (jantung)

Badoceh ; nafsu makan sedang tinggi sampai mengeluarkan bunyi copak

Badompuong ; berdebar dada karena terkejut sekali, cemas

Badoso ; berdosa

Badotui ; bunyi berdetak-detak

Badowei ; berserakan

Bagaduru ; berduyun-duyun

Bagayuik ; bergelantung

Bagoluik ; bercanda,berkelahi icak-icak

Bagora ; bercanda

Bagonyi ; ngambek, merajuk

Baima ; nasi yang tak tersuap berserakan

Bakome ; bersiap-siap

Bakirok ; pergi, mengusir

                Bakirok la kalian ; pergilah kalian

Bakowuoh ; mendengkur, ngorok

Bakucuong ; sarapan pagi

Balaliek ; belalak (mata)

Balancik ; belalak

Balangau ; dihinggapi  lalat, istilah : tidak laku

Balango ; periuk/kuali terbuat dari tanah

Balemak ; kotor, berlumuran

Balombin; jatuh

Balongkang ; terhempas,

Balukow ; belukar
Bangei

Bansek ; miskin

Bantai ; bantal, sembelih

Barasian ; bermimpi

Barengge ; hinggap

Barobuik ; berebut

Barondo ; teras, beranda

Barumbuong ; ruas bambu  yang terpotong di dalam air tempat tinggal ikan

Basalewo ; sedang tinggi nafsu makannnya

Basege ; bersiap, berdandan,

Baselo ; duduk bersila

Basiagak ; sangat

Basiang ; membersihkan padi dari gulma

Basijilak ; bertengkar dengan orang lain sambil mengeluarkan kata kotor

Basikoke ; berusaha dengan susah payah

Basilemak ; banyak kotoran yang lengket, tidak teratur,berlepotan

Basilemak peak ; kotorannya bercampur aduk, kacau balau, asal jadi

Basilante angan ; semena-mena

Basipokak ; tak mau tahu

Basitungkin ; lagi asik, lagi serius

Baso ; tawaran, bahasa

                Babaso ; menawarkan

Basobok ; bertemu, bersua

Basontuong ; memakan, melahap

Basopi ; buru-buru

Basuo ; cuci, bertemu

Batomu ; bertemu, bersua

Baulak an ; menolak

Bedieng ; tempat mencetak batu bata

Belek ; kaleng ukuran besar

Bengkui ; benjol, bengkak

Biaou; buah jambu biji

Binjek ; mencabut uban

Bingai ; tea, linglung

Bingik ; iri

Boco alui ; gilo, bocornya kecil

Bok ; bawa

Bolek ; kenduri

Boluik ; belut

Bonai ; benar

Bonang ; benang, berenang

                Poi Bonang Ka Tang Ayi Ca; pergi berenang ke sungai sebentar

Bonca ; membalikkan lumpur sawah dengan kerbau yang banyak

Bondai ; tempat aliran air di persawahan selebar  ± 50 cm/lebih

Bondai ayi ; jarak tanam pada padi tempat aliran air

Bondek ; kesombong-sombongan

Bondu ; tempat duduk dari semen di teras

Bone ; berisi

Bongak ; bodoh

Bongi ; marah

Bonti ; berhenti

Bonti tang ayi ; istirahat sholat makan sekitar jam 12.00 wib

Bosa ; besar

Bosai ; besar

Bosi ; menanyakan kejelasannya, memastikan

Bosuik ; pipa dari bambu sbg pengalir air ke sawah

Botuong ; bambu

Bowek ; berat

Bowuok ; beruk, monyet

Bu ; buhul, ikatan

Bubu samba ; lontong

Buango ; sembarang saja, terserahlah

Buapo ; berapa

Busai ; keluar

Buatan ; irigasi tradional

Buayan ; ayunan untuk bayi

Bujang samalam ; teman marapulai

Bului ; lolos, terkecoh

Bunjuik ; alat tempat ikan yg telah dijala yang lebih rapat dari jala
Buwu ; buru
             Babuwu ; berburu

Buwuok ; jelek

C
Ca ; sabonta/sebentar

Cabiek ; robek,koyak
Caca ; tera, memulai penggalian kuburan

Cacek ; ejek, hina

Caghan ; bertengkar

Cakok ; rebut

Cando ; seperti

Cangok ; rakus

Carocok ; corong minyak

Cawek ; kolor, celana dalam, ikat pinggang

Cawik ; kata kotor

Cebe ; rasa mau menangis

Cekui ; pukul pakai tulang ruas jari (biasanya di lutut)

Cenai ; diberi tanda

Cengek : tangis

                Pancengek ; penangis

Ceong ; kotoran di sekitar bibir dan pipi

Cepei ; tepis, kidal

Cibuok ; intip

Cido ; kerdil, menyerang dari belakang

Ciek piah ; 100 rupiah

Cigok ; lihat

Ciguok ; intip

Cilancak ; gelincir

                Tacilancak ; tergelincir

Cilopa ; paha

Cilok ; curi

Cilok layi ; kabur

Cilongak ; menengadah, melihat ke atas

Cilontang ; telentang

Cilungkuik ; telungkup

Cime’e ; cemooh

Cincong ; permintaan

Cindaku ; harimau jadi2an menurut kepercayaan orang2 saisuok

Cinduek ; bermain dgn meletakkan anak di lutut sambil naik turun

Cingkunek ; tombol

Cinok ; bibit (hewan), lebih ke telur kutu di rambut

Cipatuong ; capung

Cipetong ; pantat

Cipotok ; ujung penis yang dibasuh setelah BAK, membasuh muka bangun tidur

Ciyik ; feses, merendahkan omongan orang

Cobu ; terjun untuk mandi

                Mancobu ; terjun ke dalam air yg agak dalam untuk mandi2

Coca ; sebentar

Codie ; mangicok, mencoba

Codiek ; cerdik

Codiek bongak ; maraso hebat kiranya ………

Codiek pandai ; cendekia

Codiek buwuok ; tidak fair

Coga ; ganteng

Cogok ; muncul

Coguik ; tenggelam, melihat orang makan/minum jadi ingin sekali

Cokow , Cokou ; tangkap

Coliek ; lihat

Come ; cemas

Compu ; campur

Congkong ; jongkok

Copak ; bunyi desisan saat makan

Copek ; cepat

                Copek kaki ingan tangan ; suka membantu

Cotok ; makan (umpan), patuk

Cowei ; pisah, cerai

Coyieng ; coret

Cucuok ; tusuk

Cuki ; cukil

D

Damai ; damar, lampu cogok (teplok),

Dawuo ; memasukkan tangan ke air menyebabkan kotor

Den ; saya

Deyen ; saya

Dobieh ; sembelih, bantai

Dobok ; debar

Dodai ; bodoh, jadi bodah karena terus-terusan kena marah

Dodek ; kencang (angin), layang-layang naik lurus dari bawah bisa sampai togak tali

Dokek ; dekat

Dokok ; dekat

Dokuok ; deruk

Dombin ; lemah, layuok

Dongei ; dengar

Dongek ; rasa sakit kena pukul/tendang

Dongkak ; ditendang dari belakang

Dongkuong-dongkuong ; lopak-lopak, bambu yang dibelah separoh kalau diadu akan berbunyi yang

                                                   Berguna mengusir hewan pengganggu padi

Dore ; pintar (dalam hal keilmuan), cerdik, arus air yang kuat

Dowuok ; deruk

Duduik ; minum air cepat habis

Dukuo; kalung

Dukuong ; gendong

Dulang ; media untuk salawek, baki

Duyan ; durian

E

Egang ; tarik

                Maegang ; menarik

Elo ; tarik

                Maelo ; menarik

Endi-endi ; semacam mobil2an dari kayu pakai roda kayu

Engak ; bodoh

Engek ; rengek

                Maengek ; merengek

Enjong ; minta

                Maenjong ; meminta

Ensuik ; geser sedikit demi sedikit sambil duduk

                Baensuik, basiensuik  ; bergeser sedikit sambil duduk

Entak ; tarik dengan keras,

                Maentak ; menarik dengan kuat dengan sekali tarik

                Baentak an, Taentak an

Entong ; bodoh

Ereng jo gendeng ; hal rasa segan/hormat

Eten ; itu

F

G

gaok; musnah harapan

Gabuok ; daun padi yang sangat lusuh sehingga mengotori padi

Gadubang ; parang yang lurus saja

Gagok ; gagap

Gajai ; lepas

                Tagajai ; terlepas

Galentong ; berontak

Galintuong ; genta dari kayu untuk kerbau/sapi

Gambek ; halang

Gandayi ; dipukuli

Garembe ; jambang, brewok

Garetak ; gertak

Garese ; melawan

Garete ; meritim beduk, memukulkan tulang ruas jari cepat2

Garetek ; gigil

Garondan ; sejenis lansek/duku yang rasanya agak asam

Garutok ; gerutu

Gatei ; gatal, centil (ttg perempuan)

Gawik ; garut

Gek ; kakek

Gero ; tidak kuat lagi (ttg benda)

Gigieh ; semangat tinggi

Giyiek ; melubangi pada kayu, menekan goman atas dengan bawah

Gocai , gocei ; tidak kenyal, agak cair

Goge ; cepat

Gogek ; deras (tgg air dan angin)

Golai, golei ; gelar

Golak ; tertawa

Golang-golang ; usus

Goli ; geli

Goligoman ; rasa ingin tapi  ditahan, penasaran

Golok ; gelap

Goluik ; canda

Gombuong ; jadi besar (balon, perut)

Gonto ; genta

Gonyek ; centil

Gontieng ; hampir putus,salah satu suku malayu di padang sibusuok

Gora ; canda

Gotok ; gigit dan makan mentah

Gugui ; makanan khas Padang Sibusuok

Guguo ; pukul

Guliek ; balik, regang

Guobang ; gerbang

H

Hondo ; duyun

I

Ibo ; iba

Ibuik ; ribut

Icak-icak ; pura-pura

Idak ; tidak

Idok ; idap

Idu ; cium

                Maidu ; mencium

Ijok ; menghilang

Ikek ; ikat

Iko ; ini

Iku ; ekor

Ila ; rela

                Dak ila ambo do ; saya tak rela

Ilak ; elak

                Mailak ; mengelak

Ili ; hilir

                Maili ; mengalir

Imau ; harimau

Imbie ; cacingan

Imek ; hemat, pinako

Impik ; himpit

Inai ; gerimis, kutet

Incek ; biji

Incek lobie ; suka mengada-ada,berlebihan

Incuo ; ribut

Indak ; tidak

Induok ; ibu

Ingan ; ringan

                Copek kaki Ingan tangan ; suka membantu

Ingek ; ingat, kona

Inggok ; hinggap

Inok ; renung, pikir

Isok ; hisap

                Maisok ; menghisap (merokok)

Intang ; terus2an yg itu saja

Inyiek ; nenek

Inyo ; dia

Iyiek ; injak

                Maiyiek ; menginjak padi sampai rontok semuanya

J

Jaan ; jangan

Jabuo ;kata-kata merendahkan

Jahek ; jahat

Jangek ; kulit

Jiawek ; jerawat

Jilatang ; sejenis daun yang membuat gatal

Jilek ; jilat

Jimek ; jimat

Jini ayi kanci ; pagi-pagi buta , dini hari,waktu sahur

Jojok ; takut kotor

Jolang ; gendong, saat

Jole ; tampak, jelas

Jolong ; mulai, baru

Jomu ; jemur, padi yg sedang dijemur

Jongkek ; centil, naik

Jonguok ; jenguk

Jontiek ; sentil (biasanya di telinga)

Jopuik ; jemput

Jowang ; menaruh di tempat memasak

Jowek ; jawab, sambut, jerat (lapun)

Joyieng ; jengkol

Jubuong ; pondok tempat maiyiek padi yg atapnya dari jerami

Jujai ; rayu

Jujuik ; tarik, hela

Jumak ; jum’at

Jumbalang ; nafsu

Juwek-juwek ; alat pengusir burung pemakan padi berupa tali direntang yang diikatkan berbagai macam

                                benda

K

Kabalo ; gembala
Kabilek ; kiblat

Kacepen ; menepis

Kaduun ; laporkan

Kaken, kakun ; ke sana

Kalabu ; abu2, kelabu

Kalantieng ; kelereng kena tabrak sama kundu

Kalapaghan ; kelaparan

Kalai-kalai ; gelang di leher binatang peliharaan

Kalamai ; gelamai

Kalancik ; tampak isi yang di dalam ( sering untuk penis anak kecil kalau mau pipis)

Kalaso ; punuk sapi/kerbau

Kaliangan ; mengetahui, perhatian

Kalimayi ; kemaren

Kalimponan ; kelilipan

Kalongkang ; pasak pintu

Kalopu ; serangan, biasanya induk ayam bila terganngu anaknya/telornya

Kalorok ; tidak bertegur sapa untuk sementara

Kalosek ; kena marah

Kalotiek ; kena jentik

Kalotieng ; kena pantul

Kamayi ; kesini

Kampi ; tempat nasi dari anyaman daun mansiang , kempes

Kampiek ; kempes,

Kampuo ; selimut tebal

Kanca ; kuali yang besar

Kamumu ; talas

Kaniowan ; kedengaran, acuh ketika dipanggil

Kanso ; sejenis piring dari alumunium

Kapacak ; cipratan

Kapatieng  ; lemparan benda nyasar

Kapotang ; kemaren

Karengkang ; sifat buruk ttg keberanian, melawan

Kasadue ; semuanya

Kasatian mamak ; marwah pada mamak

Kasayan ; ayakan untuk menyaring  ata atau padi bone jo ampo terbuat dari anyaman rotan

Katangin ; sepeda

Kawik ; mengumpulkan sesuatu kearah badan

Kawuo ; kacau

Kayok ; penyakit gatal2 seperti kurap

Kecek ; kata, bicara

Kelui ; halus, kecil

Kempui ; benda bulat atau separo bulat yang tidak rata lagi (mis. Kuali)

Kenbasan ; kain untuk mandi di area terbuka

Kenkociek ; takuluok, selendang

Kenkono ;mukena

Kenpamba ; kain dari induok bako untuk laki2 yang akan menikah

Kensaok ; kain penutup

Kensawuong ; kain sarung

Kenek ; kecil

Kenuik ; kecil

Kenyuk ; kecil

Kenyuong ; kecil

Ketek, ketuk ; kecil

Kiak ; ungkit

Kiambi ; kelapa

Kicok ; coba

Kida, kidei ; kiri

Kijok ; kedip

Kikik ; kikir

Kinyak ; kesini

Kirok ; berangkat dalam hal diusir, prosesi sebelum menjemur pakaian

Kisik ; kikir, tak mau berbagi

Kisok ; kencang sekali

Kobek ; ikat

Kobou ; kerbau

Kocuik ; bertaut, takut

Kodei ; tukak, kudis

Kodok ; sering,

Koe ; keras

Koja, kojai ; kejar

Kojei ; karet

Kokei ; mendatarkan padi ketika dijemur

Kokek ; makanan khas yang terbuat dari tepung di campur manisan, bubur putih

Kolek ; hitam, rasa kelat

Kolieng ; hitam karena panas

Kombuik ; karung ukuran 20 sukat yang bahannya dari daun pandan

Kome ; habis, siap

Komi ; kamis

Kona ; ingek, ingat

Konai, Konei ; kena

Konce ; nihil, dipisahkan

Koncek ; katak

Kondiek ; babi

Kondu ; kendur,tidak tegang/tidak kuat ikatannya

Koncieng ; kata2 (tidak baik) yang keluar ketika emosi

Konieng ; jidat

Konji ; makanan berbentuk mi saat turun ke sawah (sejenis kolak)

Kontuik ; kentut

Kosak ; kepanasan

Kosiek ; pasir

Kowak ; kerak

Kowe ; keras

Kowek ; potong

Kowek kayu ; pentungan

                Konai lola jo kowek kayu ; kena (di)kejar pakai pentungan

Kowik ; lipatan (ttg jidat)

Kowuo ; tidak jernih

Koyi ; keris

Kubak ; buka

Kucindan ; gurauan

Kucuik ; nasi lomak dimasak pakai santan dibungkus pakai daun pisang

Kucuong ; makan pagi

Kudian ; tertinggal, belum sampai giliran

Kudok ; memakan makanan sambil mencoba rasa

Kuduok ; tengkuk, leher sebelah belakang

Kukai, kukei ; tua sekali (ttg tanaman)

Kukuik ; kikis, mengumpulkan dgn sendok sampai habis

Kukuwan ; alat parut kelapa

Kula ; tempat penampungan air yang dibuat persegi dari semen

Kulek ; kunyah,

Kulik ; kulit, bunyi elang mencari mangsa

Kumu-kumu ; kumur2

Kumuo ; kotor

Kunuok ; terbungkuk karena beban berat

Kungkuong ; kurung

Kupia ; topi nasional, peci

Kupuok ; kerupuk

                Kupuok kuwa

Kuriek ; belang berbintik

Kurok ; kudis yang menular, kurap

Kuwai ; koar-koar saat berburu, memakan ambacang langsung digigit

Kuwan ; timba air, tempat air dari tembaga/kuningan

Kuwi ; kurus

Kuwok ; rasa mengantuk

Kuyak ; terbuka, robek

L

Labi ; kura-kura

Ladieng ; parang yang ujungnya bengkok tapi bukan arit

Lalek ; kawin (binatang)

Lambek, Lembek ; pelan,

Lambuik ; pukul

                Malambuik ; memukul

Langau ; lalat

Lansie ; bolak balik terus

Lanyau ; sapu bersih

Malanyau ; menginjak sampai rata semua

Lapai ; rakus, cangok

Lapiek ; tikar

Lasak ; suka mengganggu

Layi ; lari

                Balayi ; berlari

Layie ; atap dari terpal, layar

                Balayie ; berlayar

Lendo ; senggol

Lenyei ; hancur

Lepei ; tidak kuat

Licak ; lindas

                Malicak ; melindas

Ligek ; kencang

Ligat ; cepat

Limbek ; lele

Lindok ; teduh, mulai mengantuk mata

Limpope ; kupu2

Limpik ; lipatan

Lindeh ; lindas

                Malindeh ; melindas

Lipek ; lipat

                Malipek ; melipat

Lisuik ; mengempes, tidak berisi

Litak ; lelah, lapar

Lobie ; lebih

Lobuo ; jalan

Locik ; mengeluarkan ingus dengan paksa

Locuik ; pukul pakai lidi atau ikat pinggang, lecut

                Malocuik ; memukul pakai lidi atau ikat pinggang

Lojang ; serang

Lokak ; pukul

Lokek ; lengket

Lokuo ; tidak bersih

Lola ; kejar

Lolok ; tidur

Lomak ; enak

Lombok ; belum kering

Lombuik ; lembut

Lompok ; tutup

Longie ; bunyi suara yang tertahan

Longkang ; pukul dengan benda

                Malongkang ; memukul dengan benda keras

Longkok ; serba ada

Longo ; lamun

                Malongo ; melamun

Longuo ; lenguh

                Malonguo ; melenguh

Lonjan ; antaran berupa makanan yg disusun kepada mamak, saudara, mertua, dll

Lontuong ; antuk, kejedot

Lopak ; tampar

                Malopak ; menampar

Lopak-lopak ; Bambu yang dibelah tidak sampai putus yang jika ditarik sebelah lalu dilepas akan

                                menimbulkan bunyi keras yang berguna mengusir pipit pada padi tobik

Lope ; lepas

Lopie ; memukul dengan jari tangan

Lopou ; kedai

Losuo ; ringan, tidak susah

Losuong ; tempat menumbuk

Lotok ; mual

Lu ;  zuhur

Luak ; kanan untuk kerbau

Ludak ; endapan lumpur

Luka ; alat penangkap ikan /belut

Luluih ; lolos, muat

Luluok ; lumpur

Luluong ; tangis yang keras

                Maluluong ; menangis sejadinya

Lunggai ; longgar

Lunya ; rata

                Malunya ; meratakan sawah untuk ditanam

Lutok ; makan sekali suap saja langsung habis/sekali telan

Lutuik ; lutut, dengkul

M

Maangin ; membersihkan padi yg sudah diiyiek dgn angin alami

Mada ; keras kepala

Maewo ; asal duduk

Magoyik ; maghrib

Maiyiek ; merontokkan padi dengan diinjak

Malakik ; menjelang

Malalek ; kawin pada binatang

Malantun ; memantul

Malayok ; pergi ke arah……., tidak stabil jalannya/larinya

Malola ; mengejar

Malompek ; melompat

Malowek ; sangat, nakal

Maloyo ; nakal tapi tidak berlebihan, hilang rasa ingin makan (masalah dengan perut)

Maluwek-luwek ; rasa ingin muntah bukan karena mual

Mambosi ; mengulang maksud dan tujuan

Mamayik ; berkelebihan dalam bergaya, hal rasa lebih ke arah pahit

Mamatuik ; mengamati, menghitung

Manatieng ; mengangkat  sambil berjalan

Mancaracau ; berkata2 yang tak jelas artinya

Mancodak ; muncul ke atas

Mancongkong ; jongkok

Manggaga ; bergema

Manggala ; padi yang sedang tobik yang masih menjulang

Manggali  ; menggali, mencangkul

Manggali Pangkuwan ; mencangkul keliling sawah selebar 1 meter

Manggalucui ; pergi diam-diam tanpa izin, lepas

Manggotok ; memakan sebagai lalapan

Mangobou ; tidur sepanjang hari karena malas bekerja

Mangoke ; mengais mencari makan

Manjuluok ; mengambil pakai galah

Mani-mani kacopan ; manis campur asam

Manimbo ; menangkap ikan dengan cara mengeringkan media airnya, menimba

Maniwuok ; menangkap belut pakai tangan dengan mengikuti lubangnya

Manongkang ; memanen padi

Manyawuok ayi ; berwudhuk

Manyosa ; mencuci

Manyongik ; menyengir

Maonyak ; jadi menipis

Maosok ; meraba

                Maosok-osok ; menangkap ikan dengan tangan kosong

Maradeso ; hal sopan santun

Marengge ; hinggap diatas …..

Maringik ; menyengir

Masak ayi ; berhubungan dengan sifat (buruk)

Mawuong ; rasa kelat

Miang ; yang membuat gatal pada padi/botuong/au

Modu ; BAB di sungai

Molah ; ayo

Mome ; hemat

Momei ; selesai

Moncik ; tikus

Mosai, mosei ; merana

Mosiek ; kering

Muagak ; tanggung,berarti sangat

                Dak muagak do ;

Mudiek ; mudik, hulu

Muncuong ; mulut

Muyak ; tukak/luka yang kembali infeksi

N

Nabu ; biji, bibit

            Sanabu ; makan durian sebiji saja

Nakpai ; tanah liat

Nambek ; tunggu, nanti

Nanai ; kabur pandangan, hampir putus asa

Nangkodo ; nahkoda, gelar

Nantalola ; yang lalu-lalu

Nayi ; nyaris

Ninek ; kencang

Niwu ; alat untuk menampi padi/beras yg terbuat dari anyaman bamboo

Ngenek ; ketek, kecil

Ngenyieng; kecil

Ngenyuk ; kecil

Ngenyuong ; kecil

Nomuo ; mau

              Panomuo ; tidak menolak

None ; nenas

Nonek ; pulas

Nonong ; kena pukau

Nonyan ; senen

Nosik ; nasib

Nyenyek ; cerewet

Nyinyie ; cerewet

Nyinyiek ; nenek

Nyonyok ; minum, duduik

O

Oban ; runtuh

Obang ; azan

Obe ; tahu, jelas

Obeen ; rawat

Obo ; semak yang taruh dalam air untuk rumah ikan

Obuok ; rambut

Obuong ; rebung

Ociek ; uda

Ocok ; sering

Ocu ; panggilan untuk ibu/orang tua perempuan karena anak bungsu

Oko ; tua

Okek ; minggu, lem

Okek potang ; minggu kemaren

Okok ; minggu

Ola ; sudah

Olang-olang ; laying-layang

Olum; belum

Oman ; wajah, bentuk

Ombo ; datang

Ombok ; rayu

Ombui ; hembus

Omuo ; mau

Onca ; membalikkan lumpur sawah

Ondam ; rendam

Ondee ; kata seru

Onde-onde ; penganan dari tepung berwarna hijau dan bulat

Onge ; sombong,ujub diri, merasa lebih dari orang lain

Onggek ; kawin pada binatang, lenggok

Ongguok ; angguk

Ongik ; lalat yang kecil sekali dan bergerombol

Ongka ; rengkah

Ongku ; yang dituakan,gaek

Ongok ; bodoh, nafas

                Ongok den sosak : nafas saya sesak

Onieng ; diam, sunyi

Onjak ; loncat

Onok ; diam , sembunyi

                Maonok ; berdiam dan sembunyi

Onou ; enau

Onta la ; entah lah

Ontok ; diam (ttg bicara)

Onyak ; menipis

Opie  ; beres, hal merawat

Osai ,osei ; rasakan

Osan ; basi

Osi ; sah

Osok ; raba

Otokopan ; mobik truk besar, buldoser

Otrek ; mundur

Otu ; tusuk untuk dirangkai

Owe ; jatuh dari batang

Oyak ; goyang

Oyiek ; hardik

Owai , owei : lerai, memisahkan, sahutan

P

Paabuong ; makanan penutup, atap

Pacak ; keluar

Paciak-ciak ; dipermainkan

Padek ; padat, pintar (dalam hal permainan)

Padusi ; wanita, perempuan

Pajai ; anak

                Amak si pajai ; istri, ibunya anak2

Pakuok ; memotong pakai parang (gadubang)/kapak, tebas

Palala ; tak bisa diam di rumah

Palocuik ; pelecut

Palokak ; alat untuk memukul

Palolok ; gila tidur

Palosek ; pemalas

Paokek ; lem

Paompok ; suka judi, pejudi

Pambuduik ; suka bersesungut

Paminum ayi angek ; snack ketika istirahat kerja

Panggarutok ; suka menggerutu

Panggolan ; alat untuk mengambil benda di tempat tinggi, galah

Pangijok ; suka mengerdipkan mata

Pangikik ; pelit

Pangisik ; pelit, kikir

Pangudok ; suka ngemil sambal tapi tidak pakai nasi

Pangku ; cangkul

Panjojok ; tidak mau memegang karena kotor

Panyompik kalang ; tidak berjiwa besar,

Papetong ; cipetong, pantat

Parasoyen ; nasib

Parau-parau ; alat semacam perahu untuk memindahkan lumpur sawah dari  tempat tasangai ke tempat

                            tergenang    

parawe ; jambu buji, biaou

Parolu ; perlu

Patukai ; pepaya

Paupek ; pengumpat, suka menyebut kebaikan sendiri

Pawik ; ikat

Pawuok ; potong , tebas

Pencong ; tidak lurus

Piaku ; alat untuk menampung air pada kincir

Piapi ; korek api

Picayo ; percaya

Picik ; tekan

Piciek ; cubit, jewer

Pinako ; hemat

Pinggan ; piring

                Pinggan kanso ; piring dari bahan alumunium

                Pinggan tulang ; dari bahan kaca

Pipi ; memisahkan buah dari tangkai, mis. Pipilah lado tu a

Pitukai ; pepaya

Pituluik ; pensil

Piwuok ; periuk

Pocah ; pecah

Pocik ; pegang

Podieh ; pedih

Podo ; seri

Pokak ; tuli

Pola ; kejar

Ponek ; penat

Pongek masin ; gulai ikan

Ponieng ; pusing

Ponten ; nilai

Potieng ; karet yang ditembakkan ke karet yang dionggok

Posuok ; tiris yg besar

Poyieng ; sejenis bambu, ukurannya lebih kecil dan ruasnya lebih panjang

Powik ; perut

Puwuok on ; memaksakan supaya masuk

R

Rayo ; raya

                Ayi rayo ; hari raya

S

Sabaleta ; sapu tangan kotak-kotak untuk lap tangan, sapu tangan silungkang

Sabonta ; sebentar

Sabik ; sabit, tuai

Sabuik ; sabut

Sadue ; semuanya

Saha ; sakti

Salawek ; berdendang dengan media (sering pakai dulang)

Salemo ; ingus

Salewo ; selera

Salimbayi ; 2 hari yang lalu

Sainggik ; 5 rupiah

Saisuok ; zaman dulu

Samalewo ; nafsu makan yg tinggi karena makanan sedang cocok

Samalewo ; basalewo ; nafsu makan yang baik

Samparono ; sempurna

Sampieng ; kain sarung perempuan

Sampilik ; pelit, kikir, binatang penghisap darah pada binatang

Sangai ; mengeringkan,

Sangguluong  ; alas beban di kepala

Sangkek ; sejak

                Sangkek dek sayi ; sejak dari dulu

Sangkuik ; sangkut

Sanonyan ; senen

Saok ; tutup, sampah

Sarenge ; melawan saat dibilang

Saringik ; nyengir

Sarowa Garembong ; celana besar biasa dipakai untuk randai

Sarowa Goduik ; celana selutut dari kain blacu

Sasak ; dinding tadi

Satajang ; sekejap

Satali ; 250 rupiah

Sawuok ; menimba

Sayak ; timba, dayung

Sayi ; dulu

Sayuik ; tanggung

Sebo ; topi yang menutup seluruh kepala kecuali mata

Sege ; sehat

Selo ; sila

Samba lakon ; permainan sembunyi-sembunyian

Sentieng ; tanggung, celana pendek

Seso ; menderita

Seten ; di situ, di sana

Siya ; rantang dalam bentuk satuan

Siayo ; suruh

Sigomuok ; sejenis penyakit cacar yang membuat bintik2 hitam besar

Sijoda ; lonjan dalam rantang

Sikai ; daun rotan yang dianyam untuk atap dangau/pondok

Sikek ; sisir, alat untuk mendatarkan luluok sawah

Sindao ; sendawa

Sindoli ; draw, podo,seri

Singau ; jenguk

Singgoluik ; susah diminta tolong

Singguluong ; bantalan beban di kepala

Sinyak ; di sini

Sipangkieng ; nyamuk

Sipode ; jahe

Siposan ; lipan

Sipowuo-powuo ; muntah2 karena tasapo arwah orang tua

Soban-soban ; rasa ingin pipis tiap sebentar karena kedinginan

Sobok ; bukan kandung, tiri, sua

Sobuik ; bilang, ucap

Solang ; pinjam

Somak ; semak belukar

Soman ; mirip

Somba ; kata petitih adat, sembah

Sombu ; sembur

Somek ; peniti

Sonduok ; sendok panjang dari bamboo dan batok kelapa

Songgan ;

Songik ; kernyit dahi

Sonsong ; sambut

Sontieng ; pintar

Sontu ; buah sebangsa manggis berwarna kuning yg rasanya manis2 asam

Sopi ; gegas

Sopik binguong ; jepit kuku

Sosa ; cuci

Sosai, sosei ; sesal

Sosek ; sesat, keliru

Soto ; ikut

Suduok ; cangkul

Suga ; marah

Suku ; 50 rupiah

Sumpik ; karung tempat tepung

Sunai ; puput yang terbuat dari batang padi

Sungka ; menghabiskan  karena kelaparan

Sungkuik ; tutup

Sunguik ; kumis

Suok ; kanan, suap

Susuik ; surut

Suwik ; susut, mundur

Suwou ; surau

Suwuok ; sembunyi

T

Ta akuok-akuok ; mengantuk saat duduk dengan kepala sering turun

Tabalancik ; terbelalak

Tabok endong ; terbawa serta

Tabayak ; tumpah

Tabudu ; keluar, tinggi semangat

Tabusai ; keluar berserakan

Tacilancak ; tergelincir

Tacilontang ; jatuh dengan pantat duluan

Tacilungkuik ; jatuh dengan bagian badan depan duluan

Tacongang ; heran

Tadedieng ; limbung, hilang keseimbangan

Tadi ; anyaman bamboo untuk dinding

Tadongek ; melenguh kena pukul

Tae; tebas pada kulit kayu sepanjang  ± 50 cm

Tagadayak ; terbuka saja

Tagajai ; copot, lepas

Tagambek ; terhalang

Tagayieng ; tinggal sedikit lagi

Tagubui ; terperosok

Tagaok ; tertipu

Tagilieng ; terlindas

Tajilopak ; jatuh dan kotor,

Taka ; seperti

                Taka iko a : seperti ini

Takakok ; tersentuh

Takalipuok ; terkilir untuk kaki

Tapaliwuok ; terkilir untuk tangan

Takampiek ; lapar

Takengkieng ; suara kesakitan kena lempar

Takolok ; tertidur, ketiduran

Takonce ; tak dapat apa-apa

Takosin ; disaksikan, berhadap-hadapan

Takuok-takuok ; potong rambut yang tidak rata

Takuluok ; selendang

Talang ; sejenis bambu, ukurannya lebih kecil dan panjang

              Talang ayi ; tempat air mengalir setelah tutuwan atok

Talakik ; tercapai

Tali awuong ; tali untuk diotu pada hidung sapi/kerbau

Talicak ; terlindas

Talimpik ; terlipat

Talokuong ; mukena

Talola ; sudah, kemaren, terkejar

Talompok ; tertutup

Talonsong ; terlanjur

Talontuong ; terantuk (biasanya di kepala), kejedot

Tambun ; onggokan padi untuk diiyiek

Tampai , tampei ; tampar

Tampayi ; tampar

Tampi ; membersihkan

Tampian ; niru

Tampiye ; cipratan air

Tangguok ; alat penangkap ikan

Tanggonou ; zat yg terdapat pada air sawah yang bisa membuat kuku jadi kuning kehitaman

Tangkek ; copot, tanggal

Tangkelek ; sandal dari kayu

Tangkolieng ; pusaran air di sungai yang bisa menghisap

Tapacak ; sudah keluar

Tapalituok ; terkilir pada tangan

Tapaliwuok; berpilin-pilin

Tapanenieng ; pusing karena kena pukul/ keluar bintang di kepala (film kartun)

Tapawik ; terikat

Tapian ; tempat mandi di sungai/tang ayi

Tapiumpun ; terikat dan talinya telah simpang siur shgg jadi pendek

Tapocik ; terpegang

Tapuwuok ; masuk lubang/masuk lumpur yang dalam sehingga susah keluarnya

Tarenan ; campuran, tidak dianggap bertanding

Tarompa ; sandal

Tasangai ; hal terdapat kekurangan air

Tasiangkang ; tidak sampai di atas karena kaki tidak bisa diangkat satu lagi

Tasindopi ; tergelincir

Tasipopai ;susah dalam hal mendaki

Tasumbu ; timbul

Tasungkuik ; tertutup

Tatawuong ; kesandung

Tatieng ; angkat

Tatungkuik ; bagian depan jatuh duluan

Tauncang ; pendapatan nihil, merugi

Tawou ; obat dari ramuan dedaunan

Tekek ; pukul

Tempelieng ; tampar dengan keras

Tempui ; peot

Tepui, tempui ; kempes pantatnya

Tikuluok ; selendang

Timbo ; gayung, timba

Tingkok ; jendela

Tinogan ; zat pada lumpur yang membuat kuku menjadi kuning kehitaman

Tintieng ; semakin, tak puas-puas

Tiwuok ; menangkap belut ke dalam lubangnya pakai tangan

Tiyi ; tiris

Tobe ; membersihkan lahan/lading dsb dari rerumputan dengan suduok (cangkul)

Togak tali ; layang-layang naiknya sudah sejajar dengan kepala

Tojun ; terjun, melompat

Tokok ; pukul, terka, tebak

Tolok ; bisa

Tompi ; membersihkan beras/padi menggunakan Niwu

Tonde ; ludes

Tongek ; mengeringkan suatu area di sungai dengan megalirkan kearah lain

Tonggak salang ; tonggak berbentuk  X untuk menaroh pegangan maiyiek

Tongkang ; alat untuk menampung padi

Tontang ; pandang

Topuok ; tempeleng, tampar, tepuk

Topuok Api’in ; tampar berkali-kali

Towi ; terus

Towuong ; terung

Tukak ; kudis bernanah

Tundo ; dorong

Tungkui ; bungkus

Tungok ; dorong dgn keras

Tunggu ; bekas tebangan kayu ± 5 s/d 10 cm dari tanah, bonggol

Tutuwan Atok ; ujung atap

Tuyiek ; telinga bernanah/berair

U

Uak ; bongkar

Ubek ; obat

Ucak ; gundu dari batu

Udi ; sial

Ulai, ulei ; ular

Ulok ; bongak, bodoh

Uma ; rumah

Umbu-umbu ; orang-orangan sawah

Umik ; rumit

Umu ; usia, umur

Unca ; kacau, ganggu

Uncang ; tas dari kain sarung yang disandang pergi ke sawah/kabalo kobou

Uncu ; bungsu

Undo ; ronda

Unduong-unduong ;

Ungkei ; bongkar, ingkar

Ungkik ; ungkit, menyebut masa lalu

Ungkuok ; mengambil punya orang

Upek ; caci, umpat

Usok ; usap, elus

Usuoh ; cemas

Utieh ; nan putih

                Mak Utieh, tuk tieh, pak utieh dll

Uwe ; ruas

Uwek ; akar

Uwi-uwi ; sejenis belalang besar yang keras bunyi suaranya

Uwik; rontok

Uwuik ; urut

Uwuok ; rebus

V

W

Waang ; kamu

Wajik ; makanan sejenis ketan yang manis rasanya

Wakotu ; waktu

Y

Yeye ; permainan anak perempuan